YOUTUBE
Surat Al Maa'uun | Ananda Ibrahim - Menjelang Berbuka Puasa 1439 H
Tafsir
Al Maa’uun
Surah
Al Maa’un (Barang-Barang Berguna)
Surah
ke-107 - 7 ayat - Makkiyyah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ayat 1-3: Beberapa sifat yang dipandang
sebagai mendustakan hari pembalasan.
أَرَأَيْتَ
الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢) وَلا
يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (٣)
Terjemah Surat Al Maa’uun Ayat 1-3
1. Tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama?[1]
2. Itulah orang yang menghardik anak
yatim[2],
3. dan tidak mendorong[3] memberi makan
orang miskin.
Ayat 4-7: Membicarakan tentang orang
munafik yang beramal riya’ karena manusia.
فَوَيْلٌ
لِلْمُصَلِّينَ (٤) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (٥) الَّذِينَ هُمْ
يُرَاءُونَ (٦) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (٧)
Terjemah Surat Al Maa’uun Ayat 4-7
4. Maka celakalah orang yang shalat,
5. (yaitu) orang-orang yang lalai
terhadap shalatnya[4],
6. yang berbuat riya[5],
7. dan enggan (memberikan) bantuan[6].
KETERANGAN TAFSIR
[1] Addiin
di ayat ini bisa juga diartikan dengan pembalasan dan hisab. Maksudnya, tahukah
kamu orang yang mendustakan (hari) pembalasan? Jika kamu belum tahu, maka
itulah orang yang menghardik anak yatim, dst.
[2]
Yakni yang mencegah haknya dengan keras, tidak punya rasa kasihan terhadapnya
karena keras hatinya, dan karena ia tidak mengharap pahala dan tidak takut
kepada siksa.
[3]
Dirinya maupun orang lain.
[4]
Yaitu orang-orang yang menunda shalat hingga lewat waktunya atau
menyia-nyiakannya. Atau orang-orang yang tidak mengerjakan rukun-rukun shalat
dalam shalatnya. Hal ini tidak lain karena kurang perhatiannnya mereka terhadap
perkara shalat sehingga sampai meremehkannya dan menyia-nyiakanya, padahal
shalat merupakan ketaatan yang paling agung dan ibadah yang paling utama. Oleh
karena itu, Allah ﷻ menyifati mereka dengan sifat
riya’, kerasnya hati dan tidak punya rasa kasihan.
[5]
Riya ialah melakukan suatu amal tidak untuk mencari keridhaan Allah ﷻ, akan
tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[6]
Berupa barang-barang yang berguna yang jika dipinjamkan atau diberikannya
tidaklah merugikannya karena murah dan ringannya seperti jarum, ember, gayung,
paku, periuk, piring, pena, buku, dsb. Jika barang-barang yang ringan itu saja
berat untuk diberikan, maka apalagi dengan barang-barang yang di atasnya.
Sebagian mufassirin mengartikan ayat di atas dengan enggan membayar zakat.
Dalam
surah yang mulia ini terdapat anjuran untuk memuliakan anak yatim, orang-orang
miskin, mendorong diri atau orang lain untuk memberi makan orang miskin,
memperhatikan perkara shalat, menjaganya, dan berlaku ikhlas dalam semua
amalan. Demikian pula terdapat anjuran mengerjakan perkara yang ma’ruf dan
memberikan harta-harta yang ringan yang bermanfaat, dsb.
Selesai
tafsir surah Al Maa’un dengan pertolongan Allah ﷻ,
taufiq-Nya dan kemudahan-Nya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.
Artikel
: TPQ Raudhatul Jannah
Tidak ada komentar