PENDIDIKAN
Keutamaan Mengajarkan Ilmu
Orang yang mengajarkan ilmu, menjadi seorang
guru, baik guru dalam ilmu agama maupun ilmu dunia punya keutamaan begitu
besar. Bagaimanakah keutamaan mengajarkan ilmu itu?
Bentuk Mengajarkan Ilmu
Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa
Rasulullah ﷺ bersabda,
مَنْ دَلَّ عَلَى
خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
“Barangsiapa yang menunjuki kepada
kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang
mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).
Kebaikan
yang dimaksudkan dalam hadits ini adalah kebaikan agama maupun kebaikan dunia.
Berarti kebaikan yang dimaksudkan bukan hanya termasuk pada kebaikan agama
saja.
Termasuk
dalam memberikan kebaikan di sini adalah dengan memberikan wejangan, nasehat,
menulis buku dalam ilmu yang bermanfaat.
Hadits
di atas semakna dengan hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ
bersabda,
مَنْ
سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ
أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ
فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ
مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ
“Barangsiapa menjadi pelopor suatu
amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya
ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan
mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi
pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan
dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi
dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)
Bentuk
pengajaran ilmu yang bisa diberikan ada dua macam:
Dengan
lisan seperti mengajarkan, memberi nasehat dan memberikan fatwa.
Dengan
perbuatan atau tingkah laku yaitu dengan menjadi qudwah hasanah, memberi contoh
kebaikan.
Khusus
dakwah dengan qudwah hasanah, yaitu langsung memberikan teladan, maka jika ada
orang yang mengikuti suatu amalan atau meninggalkan suatu amalan karena
mencontoh kita, itu sama saja dengan bentuk dakwah pada mereka. Hal ini
termasuk pada ayat,
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ
لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ
“Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang
munkar.” (QS. Ali Imran: 110).
Keutamaan Mengajarkan Ilmu
·
Ia akan mendapatkan pahala semisal pahala orang yang ia ajarkan.
·
Orang yang mengajarkan ilmu berarti telah melakukan amar ma’ruf nahi
munkar, demi baiknya tatanan masyarakat lewat saling menasehati.
·
Termasuk bentuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa.
·
Akan membimbing dan mewujudkan kehidupan bahagia pada tiap individu
masyarakat dengan adanya adab dan hukum Islam yang tersebar.
Walau Satu Ayat, Ajarkanlah!
Intinya,
ajarkanlah ilmu yang dimiliki walau satu ayat. Dari ‘Abdullah bin ‘Amr,
Rasulullah ﷺ bersabda,
بَلِّغُوا
عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu
ayat” (HR. Bukhari no. 3461).
Yang
dimaksud dengan hadits ini adalah sampaikan kalimat yang bermanfaat, bisa jadi
dari ayat Al Qur’an atau hadits (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 360).
Semoga
bermanfaat, semoga semakin semangat dalam mengajarkan ilmu pada yang lain.
Semangat!
Referensi:
Minhatul
‘Allam fii Syarh Bulughil Marom, Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan, terbitan Dar Ibnul
Jauzi, cetakan pertama, tahun 1432 H, 10: 129-130.
Tidak ada komentar